TEKNIK
PENGAMBILAN DARAH (Phlebotomy)
Phlebotomy
berasal dari kata Yunani Phleb dan Tomia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan
Tomia berarti mengiris/memotong (cutting). Dulu dikenal istilah venasectie
(Bld), venasection atau venisection (ing).
Flebotomist
adalah seorang tenaga medis yang telah mendapat latihan untuk mengeluarkan dan
menampung specimen darah dari pembuluh darah vena, arteri, atau kapiler.
Akhir-akhir ini dikenal lagi satu teknik microcolection.
Praktek
pengeluaran darah (bloodletting) sudah sejak lama dikenal manusia dan menjadi
bagian dari pengobatan pasien. Teknik pengeluaran darah yang pertama (tahun 100
SM) dilakukan oleh Dokter-Dokter dari Syria dengan menggunakan lintah. Sebelum
dikenal Hippocrates dengan sebutan “Bapak Ilmu Kedokteran (abad 5 SM), seni
pengambilan darah banyak mengalami perubahan demikian pula alat untuk keperluan
pengambilan dan penampungan bahan darah. Langset untuk mengambil darah
digunakan pertama kali sebelum abad ke-5 SM dengan tetap mengacu kepada lintah
sebagai bentuk dasar. Dengan langset ini seorang Dokter (practitioner)
melubangi vena, kadang-kadang sampai beberapa lubang menjelang akhir abad 19
barulah teknologi mengambil alih memproduksi “lintah artificial”. Kini telah
dikenal beragam alat pengambilan darah dan mudah diperoleh di pasaran.
Tuntunan
peran dan tanggung jawab ini yang mungkin menjadi landasan dikembangkannya
proses pengambilan specimen darah menjadi sebuah
profesi tersendiri. Seorang flebotoms harus menyiapkan diri dalam banyak hal
antara lain :
a.
Memahami anatomi dan fisiologi tubuh.
b.
Memahami situasi pasien.
c.
Memahami teknik komunikasi.
d.
Memahami peralatan dan procedure
pengambilan specimen darah.
e.
Memahami penyiapan dan pengiriman bahan.
f.
Memahami proses pengendalian mutu.
1.
PENGAMBILAN
DARAH VENA
Dasar teori :
Pada pengambilan darah vena
(venipuncture), contoh darah pada umumnya diambil dari vena median cubital,
pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan
permukssn kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak
memungkinkan, vena chepalica atau
vena basilica bisa menjadi pilihan
berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati
karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.
Jika vena chepalica dan basilica
ternyata tidak bisa digunakan, maka pengambilan dapat dilakukan di vena daerah
pergelangan tangan. Lakukan pengambilan dengan sangat hati-hati dengan
menggunakan jarum yang ukurannya kecil.
Lokasi
yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah
ü Lengan
pada sisi mastectomy
ü Daerah
edema
ü Hematama
ü Daerah
dimana darah serng ditransfusikan
ü Daerah
bekas luka
ü Daerah
dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
ü Daerah
intra-vena lines pengambilan darah didaerah ini dapat menyebabkan darah menjadi
lebih encer dan dapat meningkatkan, atau menurunkan kadar zat tertentu.
Alat
dan Bahan :
ü Antiseptic
dan desinfectan : alcohol 70 %
ü Kapas
steril
ü Plester
ü Terniquit
(pembendung)
ü Antikoagulan
: EDTA 10 %, Heparin, Na.sitrat, NH4-oksalat
Prosedur
kerja :
ü Pilih
bagian yang akan dilakukan tusukan vena (venipuncture), yaitu : antecubitus
lengan, pilih vena yang besar dan tidak mudah bergerak.
ü Desinfektan
are venipuncture dengan kapas alcohol dengan gerakan memutar dari tengah
ketepu, biarkan 30 detik untuk pengeringan alcohol.
ü Pasang
terniquit 7,5-10 cm diatas venipuncture disertai pengepalam tangan pasien
membantu penampakan vena.
ü Keluarkan
semprit dari plastic, tarik jarum penghisap untuk memeriksa kelancaran
ü Tusuk
jarum kedalam vena, posisi lubang arum menghadap keatas dengan sudut 15-30º
ü Lepaskan
terniquit setelah darah mengalir (jangan biarkan terniquit terpasang lebih 1
menit).
ü Tarik
perlahan-lahan penghisap (plunger) dan biarkan semprit terisi darah.
ü Lepaskan
jarum perlahan-lahan dan segera tekan dengan kapas selama 3-5 menit.
ü Masukkan
darah kedalam tabung sudah berisi antikoagulan.
catatan :
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pengambilan darah vena adalah
1. Pemasangan
turniket (tali pembendung)
2. Pemasangan
dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan
nilai hemotokrit/PVC dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein
total, AST, besi, kolesterol, lipid total)
3. Melepas
turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematom
4. Penusukan
Penusukan
yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Disamping itu, penusukan yang berkali-kali juga
berpotensi menyebakan hematom.
5. Tusukan
jarum yang tidak tepat benar masuk kedalam vena menyebabkan darah bocor dengan
akibat hematom
6. Kulit
yang ditusuk masih basah oleh alcohol menyebabkan hemolysis sampel akibat
kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada
pasien ketika dilakukan penusukan.
2. PENGAMBILAN DARAH
KAPILER
Dasar teori :
Pengambilan darah kapiler dikenal dengan
istilah skinpuncture yang berarti
proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan
untuk pengambilan darah kapiler adalah :
Ø Ujung
jari tangan (fingerstick) atau ank daun telinga.
Ø Untuk
anak kecil dan bayi diambil ditumit (heelstick)
pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau ibu jari.
Ø Lokasi
pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan peredaran, seperti vasokonstriksi
(pucat), vasoditalasi (oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau diagnosis
setempat.
Alat dan bahan :
Ø Antiseptic
dan desinfektan : alcohol 70 %
Ø Kapas
steril
Ø Langset
steril atau homelet
Ø Penampungan
darah (tabung/pipet kapiler)
Prosedur kerja :
Ø Siapkan
peralatan sampling : lancet steril, kapas alcohol 70 %
Ø Pilih
lokasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alcohol 70 % biarkan kering.
Ø Pegangnlah
bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri
berkurang.
Ø Tusuk
dengan langset steril. Tusukan harus dalam sehingga darah tidak harus
diperas-peras keluar. Jangan menusuk langset jika ujung jari masih basah oleh
alcohol. Hal ini bukan saja karena darah akan diencerkan oleh alcohol, tetapi
darah juga akan melebar keatas kulit sehingga susah ditampung dalam wadah.
Ø Setelah
darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas kering, tete
berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
Ø Tamping
darah yang keluar kedalam tabung/pipa kapiler sesuai permintaan pemeriksaan
dengan menempelkan tabung/pipa kapiler langsung pada bagian kulit dimana darah
keluar.
Ø Bila
diperlukan sediakan apus. Ambil posi pertama sebelum tabung antikoagulan :
1-2,5 cm pada ujung kaca objek, diameter tetes 1-2 mm.
Catatan :
Pengambilan darah
diusahakan tidak terlalu lama dan jangan diperas-peras untuk mencegah
terbentuknya jendalan.
Casinos near me - MJH - TheJTM Hub
BalasHapusFind the best hotels near me in Kansas City, Kansas 충청북도 출장마사지 City, Kansas City, 강원도 출장마사지 Missouri. Find the best 과천 출장마사지 hotels 남양주 출장안마 near you 통영 출장안마 in one place.