Senin, 28 November 2016

TEKNIK PENGAMBILAN DARAH (Phlebotomy)



TEKNIK PENGAMBILAN DARAH (Phlebotomy)
Phlebotomy berasal dari kata Yunani Phleb dan Tomia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan Tomia berarti mengiris/memotong (cutting). Dulu dikenal istilah venasectie (Bld), venasection atau venisection (ing).
Flebotomist adalah seorang tenaga medis yang telah mendapat latihan untuk mengeluarkan dan menampung specimen darah dari pembuluh darah vena, arteri, atau kapiler. Akhir-akhir ini dikenal lagi satu teknik microcolection.
Praktek pengeluaran darah (bloodletting) sudah sejak lama dikenal manusia dan menjadi bagian dari pengobatan pasien. Teknik pengeluaran darah yang pertama (tahun 100 SM) dilakukan oleh Dokter-Dokter dari Syria dengan menggunakan lintah. Sebelum dikenal Hippocrates dengan sebutan “Bapak Ilmu Kedokteran (abad 5 SM), seni pengambilan darah banyak mengalami perubahan demikian pula alat untuk keperluan pengambilan dan penampungan bahan darah. Langset untuk mengambil darah digunakan pertama kali sebelum abad ke-5 SM dengan tetap mengacu kepada lintah sebagai bentuk dasar. Dengan langset ini seorang Dokter (practitioner) melubangi vena, kadang-kadang sampai beberapa lubang menjelang akhir abad 19 barulah teknologi mengambil alih memproduksi “lintah artificial”. Kini telah dikenal beragam alat pengambilan darah dan mudah diperoleh di pasaran.
Tuntunan peran dan tanggung jawab ini yang mungkin menjadi landasan dikembangkannya proses pengambilan specimen darah menjadi sebuah profesi tersendiri. Seorang flebotoms harus menyiapkan diri dalam banyak hal antara lain :
a.       Memahami anatomi dan fisiologi tubuh.
b.      Memahami situasi pasien.
c.       Memahami teknik komunikasi.
d.      Memahami peralatan dan procedure pengambilan specimen darah.
e.       Memahami penyiapan dan pengiriman bahan.
f.       Memahami proses pengendalian mutu.



1.      PENGAMBILAN DARAH VENA

Dasar teori :
Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah pada umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukssn kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.
Jika vena chepalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka pengambilan dapat dilakukan di vena daerah pergelangan tangan. Lakukan pengambilan dengan sangat hati-hati dengan menggunakan jarum yang ukurannya kecil.

Lokasi yang tidak diperbolehkan diambil darah adalah
ü  Lengan pada sisi mastectomy
ü  Daerah edema
ü  Hematama
ü  Daerah dimana darah serng ditransfusikan
ü  Daerah bekas luka
ü  Daerah dengan cannula, fistula atau cangkokan vascular
ü  Daerah intra-vena lines pengambilan darah didaerah ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan, atau menurunkan kadar zat tertentu.
Alat dan Bahan :
ü  Antiseptic dan desinfectan : alcohol 70 %
ü  Kapas steril
ü  Plester
ü  Terniquit (pembendung)
ü  Antikoagulan : EDTA 10 %, Heparin, Na.sitrat, NH4-oksalat

Prosedur kerja :
ü  Pilih bagian yang akan dilakukan tusukan vena (venipuncture), yaitu : antecubitus lengan, pilih vena yang besar dan tidak mudah bergerak.
ü  Desinfektan are venipuncture dengan kapas alcohol dengan gerakan memutar dari tengah ketepu, biarkan 30 detik untuk pengeringan alcohol.
ü  Pasang terniquit 7,5-10 cm diatas venipuncture disertai pengepalam tangan pasien membantu penampakan vena.
ü  Keluarkan semprit dari plastic, tarik jarum penghisap untuk memeriksa kelancaran
ü  Tusuk jarum kedalam vena, posisi lubang arum menghadap keatas dengan sudut 15-30º
ü  Lepaskan terniquit setelah darah mengalir (jangan biarkan terniquit terpasang lebih 1 menit).
ü  Tarik perlahan-lahan penghisap (plunger) dan biarkan semprit terisi darah.
ü  Lepaskan jarum perlahan-lahan dan segera tekan dengan kapas selama 3-5 menit.
ü  Masukkan darah kedalam tabung sudah berisi antikoagulan.

catatan :
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena adalah
1.  Pemasangan turniket (tali pembendung)
2.  Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan hemokonsentrasi (peningkatan nilai hemotokrit/PVC dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total, AST, besi, kolesterol, lipid total)
3. Melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematom
4.  Penusukan
Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Disamping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi menyebakan hematom.
5.  Tusukan jarum yang tidak tepat benar masuk kedalam vena menyebabkan darah bocor dengan akibat hematom
6.  Kulit yang ditusuk masih basah oleh alcohol menyebabkan hemolysis sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika dilakukan penusukan.



        2. PENGAMBILAN DARAH KAPILER

   Dasar teori :
Pengambilan darah kapiler dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler adalah :
Ø  Ujung jari tangan (fingerstick) atau ank daun telinga.
Ø  Untuk anak kecil dan bayi diambil ditumit (heelstick) pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau ibu jari.
Ø  Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan peredaran, seperti vasokonstriksi (pucat), vasoditalasi (oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau diagnosis setempat.
Alat dan bahan :
Ø  Antiseptic dan desinfektan : alcohol 70 %
Ø  Kapas steril
Ø  Langset steril atau homelet
Ø  Penampungan darah (tabung/pipet kapiler)
Prosedur kerja :
Ø  Siapkan peralatan sampling : lancet steril, kapas alcohol 70 %
Ø  Pilih lokasi pengambilan lalu desinfeksi dengan kapas alcohol 70 % biarkan kering.
Ø  Pegangnlah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
Ø  Tusuk dengan langset steril. Tusukan harus dalam sehingga darah tidak harus diperas-peras keluar. Jangan menusuk langset jika ujung jari masih basah oleh alcohol. Hal ini bukan saja karena darah akan diencerkan oleh alcohol, tetapi darah juga akan melebar keatas kulit sehingga susah ditampung dalam wadah.
Ø  Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas kering, tete berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
Ø  Tamping darah yang keluar kedalam tabung/pipa kapiler sesuai permintaan pemeriksaan dengan menempelkan tabung/pipa kapiler langsung pada bagian kulit dimana darah keluar.
Ø  Bila diperlukan sediakan apus. Ambil posi pertama sebelum tabung antikoagulan : 1-2,5 cm pada ujung kaca objek, diameter tetes 1-2 mm.
    Catatan :
    Pengambilan darah diusahakan tidak terlalu lama dan jangan diperas-peras untuk mencegah terbentuknya jendalan.
 


                






1 komentar:

  1. Casinos near me - MJH - TheJTM Hub
    Find the best hotels near me in Kansas City, Kansas 충청북도 출장마사지 City, Kansas City, 강원도 출장마사지 Missouri. Find the best 과천 출장마사지 hotels 남양주 출장안마 near you 통영 출장안마 in one place.

    BalasHapus